Tuesday, March 06, 2007

Bunga Bank Sudah Tidak Menarik

Pada kesempatan kali ini saya hendak membahas mengenai
tingkat suku bunga tabungan bank. Agar lebih nyata,
artikel ini disertai dengan data real tingkat suku bunga
di beberapa bank swasta dan simulasi perhitungan nilai
saldo tabungan pada tiga bulan pertama.

Saya masih ingat ketika saya masih kecil, orang tua saya
selalu menganjurkan saya agar uang saya disimpan di bank.
Alasan utamanya adalah karena bank memberikan bunga. Jadi
jumlah tabungan saya akan bertambah terus... terus...
sehingga menjadi besar.

Setelah saya dewasa dan memasuki kuliah, dosen saya
mengajarkan mengenai konsep compounded interest (bunga
majemuk). Saya menjadi lebih mengerti mengapa jumlah uang
tabungan saya bisa bertambah besar di bank, serta bisa
mensimulasikan jumlah uang saya di masa mendatang.

Anggaplah sekarang saya memiliki uang lebih sebesar satu
juta rupiah. Dan saya menaruhnya ke dalam tabungan bank,
dimana bank tersebut berjanji akan memberikan bunga sebesar
6% per tahun. Dan bunga tersebut akan ditambahkan ke tabungan
saya setiap bulannya.

Mari kita simulasikan jumlah uang tabungan saya 3 bulan ke
depan.

=============================
Bulan ke Jumlah tabungan
=============================
0 Rp. 1.000.000,-
1 Rp. 1.005.000,-
2 Rp. 1.010.025,-
3 Rp. 1.015.075,-
=============================

Dari tabel diatas, kita bisa melihat jumlah tabungan saya.
Nilai awal yang saya setor ke bank adalah Rp. 1.000.000,-.
Pada bulan pertama, saya mendapatkan bunga sebesar Rp. 5.000,-
sehingga nilai tabungan saya naik menjadi Rp. 1.005.000,-.
Pada bulan kedua, bunga yang saya dapatkan sebelumnya ikut
berbunga sehingga nilai bunga saya naik menjadi Rp. 5.025,-.
Sementara jumlah tabungan saya meningkat menjadi Rp. 1.010.025,-.
Dan pada bulan ketiga jumlah tabungan saya menjadi
Rp. 1.015.075,-.

Singkat kata, "Jumlah tabungan saya semakin hari semakin
bertambah".

Begitulah idealnya tabungan yang selama ini diajarkan kepada
kita.

Sayangnya kondisi ini sudah tidak lagi relevan dengan kondisi
tabungan-tabungan yang ditawarkan oleh bank-bank, terutama
bank swasta. Kita ambil contoh salah satu bank swasta
terbesar, Bank Central Asia dengan produknya tabungan
Tahapan BCA. Kita bisa melihat di
http://www.klikbca.com/individual/silver/ind/rates.html?s=2
bahwa tingkat suku bunga tahapan BCA adalah sebagai berikut:

===========================================================
Nilai Tabungan Suku Bunga
===========================================================
< Rp. 500.000,- 0,00
>= Rp. 500.000,- - < Rp. 5.000.000,- 2,00
>= Rp.5.000.000,- - < Rp. 1.000.000.000,- 3,75
>= Rp. 1.000.000.000,- 4,75
===========================================================

Andaikata uang saya yang sebesar Rp. 1.000.000,- tersebut
saya masukkan ke tabungan Tahapan BCA, maka pada awal bulan
berikutnya saya akan mendapatkan bunga sebesar Rp.1.666,-.
Namun, saya juga dikenakan biaya administrasi sebesar
Rp. 7.500,- (tarif Silver). Jadi saldo tabungan saya pada
bulan pertama menjadi Rp. 994.166,-. Berikut adalah simulasi
jumlah tabungan saya untuk 3 bulan:

=============================
Bulan ke Jumlah tabungan
=============================
0 Rp. 1.000.000,-
1 Rp. 994.166,-
2 Rp. 988.323,-
3 Rp. 982.470,-
=============================

Berbeda dengan yang selama ini diajarkan pada kita, jumlah
tabungan saya semakin hari justru semakin BERKURANG. Hal ini
disebabkan oleh rendahnya tingkat suku bunga tabungan serta
tingginya biaya administrasi bulanan yang dikenakan oleh
bank kepada kita. Biaya administrasi nilainya lebih besar
daripada bunga, sehingga pada akhir bulan saldo tabungan
kita akan menjadi lebih kecil.

NB: Hasil simulasi ini akan sedikit berbeda dengan real karena
bank mempergunakan perhitungan bunga tabungan harian. Namun
hal ini tidak mempengaruhi kesimpulan dari simulasi.

Rasanya kurang adil jika kita hanya membahas bank BCA dalam
kesempatan ini. Sebagai bahan perbandingan, sekarang mari kita
lihat beberapa bank lainnya.

Bank swasta lain yang tidak kalah besarnya adalah Bank Mandiri,
dengan produk tabungan Mandiri. Tingkat suku bunga tabungan
Mandiri adalah sebagai berikut:

===========================================================
Nilai Tabungan Suku Bunga
===========================================================
< Rp. 500.000,- 0,00
>= Rp. 500.000,- - < Rp. 5.000.000,- 2,75
>= Rp.5.000.000,- - < Rp. 50.000.000,- 3,25
>= Rp.50.000.000,- - ===========================================================
(Sumber call center Mandiri 021-52997777)

Sementara biaya administratif bulanan yang dikenakan kepada
nasabah adalah Rp. 7.000,- untuk tabungan yang saldo akhir
bulannya bernilai > Rp. 300.000,-. Untuk tabungan dengan saldo
akhir bulan yang < Rp. 300.000,- dikenakan biaya administratif
sebesar Rp. 10.000,-. Untuk tabungan yang saldonya lebih kecil
dari Rp. 50.000,- akan dikenakan biaya tambahan sebesar
Rp. 5.000,-. Kalau saldonya lebih kecil dari Rp. 50.000,-
selama lebih dari 3 bulan berturut-turut akan dikenakan biaya
lebih mahal lagi, yaitu Rp. 25.000,-. Disini kita bisa melihat
bahwa semakin kecil nilai tabungan Anda, maka semakin besar
biaya administrasi yang harus Anda tanggung.
Sumber
http://www.bankmandiri.co.id/article/046447431477.asp?article_id=046447431477

Pada Bank Permata terdapat 2 jenis tabungan, yaitu
PermataTabungan, dan PermataTabungan OPTIMA. Untuk membatasi
ruang lingkup dari artikel ini, maka kita hanya membahas
PermataTabungan biasa. Tingkat suku bunga untuk Bank Permata
adalah:
==============================================================
Nilai Tabungan Suku Bunga
==============================================================
< Rp.1.000.000,- 0,00
>= Rp. 1.000.000,- - < Rp. 10.000.000,- 2,00
>= Rp. 10.000.000,- - < Rp. 100.000.000,- 3,25
>= Rp. 100.000.000,- - < Rp. 1.000.000,000,- 3,75
>= Rp. 1.000.000.000,- 4,00
==============================================================
(Sumber PermataTel 021-7456888)

Biaya administratif untuk PermataTabungan adalah sebesar
Rp. 5000.,- untuk saldo >= Rp. 500.000,- dan Rp. 7.500,-
untuk saldo yang < Rp. 500.000,-. Bagi pemegang kartu ATM
akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp. 2.500,-.
Sumber
http://www.bankpermata.com/prod_layanan/produk/liabilities/biaya_kartu_permatavisaelectron.asp

Untuk bank-bank yang disebutkan diatas, apabila Anda menyimpan
Rp. 1.000.000,- dalam produk tabungan maka pada bulan berikutnya
jumlah saldo tabungan Anda akan mengalami penurunan, bukan
kenaikan. Hal ini disebabkan karena biaya administrasi yang
lebih besar daripada bunga bulanan. Untuk mendapatkan nilai
tabungan yang meningkat cukup signifikan dari waktu ke waktu,
Anda perlu menyimpan setidaknya Rp. 10.000.000,-. Padahal
dengan uang sejumlah ini, Anda dapat membeli produk keuangan
lain yang tingkat suku bunganya jauh lebih tinggi.

Dari sini kita dapat melihat bahwa fungsi tabungan sudah
mengalami perubahan. Tujuan utama tabungan bukan lagi
untuk mendapatkan bunga, melainkan untuk mendapatkan
feature-feature lainnya seperti ATM (Anjungan Tunai Mandiri),
kartu debet, undian berhadiah, dan lain-lain.

Jadi apabila Anda hendak menabung dengan tujuan utama
mengejar bunga, tabungan biasa sudah tidak sesuai untuk
kebutuhan Anda. Cobalah mempelajari produk-produk keuangan
lain seperti deposito, reksa dana, unit-linked, dana pensiun
dan lain-lain. Terlebih lagi apabila Anda ingin mengejar
tujuan jangka panjang seperti pendidikan anak, ataupun
menyimpan dana untuk pensiun. Disini pengetahuan investasi
MUTLAK diperlukan.

Sumber: david@keuanganpribadi.com

7 comments:

Anonymous said...

Mas mas... he he, suku bunga'nya sekarang dah lebiiihh rendah lagi.. aneh pisan yak.. //banting2 keyboard..

Anonymous said...

mas2..

he2..

ni aku ada administ koperasi simpan pinjam yang bunganya relatif sama dengan bank swasta besar sekalipun, bahkan mungkin lebih besar..

mas bisa nabung tanpa dipotong biaya administrasi ato biaya tetek bengek lainnya lo..

he2.. kalo tertarik bisa tanyak2 lewat email ke :
koperasi_prime@yahoo.com

arie.dreamer said...

Mas, sy pake mandiri, waktu penjelasan di customer service sy di jelaskan untuk saldo > Rp. 1.000.000,-
bunga nya 1.7 %
lain dgn di pengumunan 2.5%
stelah di teliti tnyata yg 0.8% dgunakan untuk undian berhadiah mobil mewah (mutlak tiap bank)
nah saya cba buka rekening dgn saldo Rp. 1.250.000,- sudah sy ambil lwt ATM Rp. 150.000,-
artinya awal bulan berikut saya dapat bunga sbsar Rp. 18.700,-
shingga saldo saya seharus'y Rp. 1.109.700,- (administrasi silver card tahun 2009 Rp. 9.000,-)
tnyata saldo hanya Rp. 1.091.876.97
aduh katanya 1.7% ? Koq saya cma dapat 0.0797 % sih..
Wajar jg sih kalo ada biaya administrasi, tp jgn tinggi tinggi donk ..
Bwat mas faisal boleh juga tuh..
ATM nya ada dmana aja mas?

RI tool said...

Info yang bermanfaat, terimakasih !

Anonymous said...

boleh ikut urun rembug dikit, hehehehe terus terang saya ndak pernah punya tabungan di bank2 besar kayak yg disebutkan diatas, maklum ekonomi lemah...
biaya admin tinggi juga dipengaruhi oleh fasilitas yang ditawarkan kan, ada kartu macem2, ada fasilitas phonebanking, smsbanking, internetbanking dan sebagainya, mana ada sich usaha yang ndak mau untung, benar itu salah satu pelayanan nasabah, tapi tetap aja bank ingin dapet fee... hehehe
kalau ekonomi lemah seperti saya, kalau da uang lebih saya mending menabung di bank perkreditan rakyat (BPR) aja, selain bunga lebih tinggi juga biaya adminya ndak seberapa, tapi jg perlu dilihat bonafitas BPR tersebut,ikut LPS ndak, trus BPR itu milik siapa, aku sih milih yang pemiliknya pemerintah aja....
biasanya BPR ini berbentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)atau Perusahaan Daerah (PD)...... jika gak jeli salah2 uang kita yang melayang...
itu buat temen yang ndak butuh fasilitas macem2 kayak bank2 umum itu dan mobilitasnya gak terlalu sibuk....
makasih

Ni Made Padma Dwi Jati said...

ini ilmu yang bermanfaat sekali

Rezuzovka said...

yup betul artikel anda sangat bermanfaat, jika berkaitan dg reksadana, unit link. kategorinya uda beda yaitu investasi, investasi ini menawarkan beberapa keuntungan namun juga high risk, contohnya saham dan trading forex.
investasi semacam reksadana boleh jga tuh kalau mo ambil low risk ya pasar uang pencairan ga sampe 1 thn. ada juga investasi ORI bisa dbeli dbank yang dtunjuk oleh pemerintah disamping itu bunga lbh tinggi dg deposito dan aman pula krn djamin pemerintah, tinggal pilih yang mana aja deh.
saya juga setuju dg penjelasan anymous ttg BPR, dan mas faisal ttg koperasi itu juga dipertanyakan apakah dijamin pemerintah (LPS).